Perbedaan Hardbrick Dan Softbrick Pada Xiaomi Redmi

Perbedaan Hardbrick dan Softbrick Pada Xiaomi Redmi - Sebagai orang awam di dunia flashing Xiaomi dan apabila kita kurang beruntung dikala mencoba melakukannya, kadang perangkat kita mengalami problem tidak sanggup masuk sajian homescreen. Perangkat kita hanya stuck di layar hitam dikala hendak dihidupkan.

Ada beberapa sebutan untuk problem tersebut. Jika sebelumnya kita sudah membahas mengenai bootloop pada artikel Cara Mengatasi Xiaomi Bootloop, maka kita akan membahas dua problem lain yang tidak kalah (atau bahkan lebih) mengkhawatirkan dan lebih susah untuk ditangani. Dua problem tersebut ialah Hardbrick dan Softbrick.

Apa Itu Hardbrick?

Hardbrick merupakan kondisi dimana smartphone Android kita mati total. Terdapat beberapa tanda yang sanggup menawarkan bahwa smartphone kita mengalami hadrbrick, yaitu tidak sanggup masuk ke recovery mode atau download mode.

Hardbrick disebabkan oleh beberapa hal yang akan dijelaskan dalam uraian sebagai berikut :

1. Gagal Flashing, biasanya hal ini terjadi dikala kita mencoba flashing namun baterai kita kurang dari 50%, listrik mati secara tiba-tiba sehingga proses flashing pada smartphone kita gagal.

2. Salah ROM, hal ini biasa terjadi dikala kita mencoba melaksanakan flashing dengan namun firmware / stockrom yang dipakai tidak sesuai dengan smartphone yang kita miliki. Misalnya kita punya Xiaomi Redmi Note 4 Snapdragon, tapi memakai ROM untuk Mediatek.

3. Gagal Root atau Custom ROM, bersama-sama dikala kita melaksanakan rooting atau flashing dengan custom ROM, kita membutuhkan keberuntungan semoga tidak terjadi apa-apa terhadap smartphone kita. Melakukan kedua cara tersebut menjadikan hangusnya garansi kita dan risiko lain yang akan ditimbulkan ialah area bootloader rusah sehingga smartphone menjadi brick.

4. Gagal Upgrade OTA (Over The Air), dikala kita ingin melaksanakan upgrade OTA, pastikan baterai pada smartphone kita minimal terisi 70% dan kondisi jaringan yang stabil lantaran bila tidak, maka yang terjadi ialah area efs (imei pada emmc) atau boot mengalami kerusakan.

5. Rusaknya IC eMMC, keempat faktor yang telah dijelaskan sebelumnya juga sanggup menjadikan IC emmc rusak. Bisa lantaran dimakan waktu, sanggup lantaran kesalahan dikala kita mencoba mengoprek smartphone. Kenapa rusaknya IC emmc sanggup menjadikan brick? Karena seluruh sistem yang tertanam pada ic emmc.

Apa Itu Softbrick?

Softbrick ialah kondisi dimana smartphone kita mengalami stuck loading pada potongan tertentu. Biasanya, stuck ini terjadi di logo. Pada smartphone Xiaomi, stuck terjadi dikala kita mencoba menyalakan smartphone, namun hanya terdapat layar hitam dan logo MI di tengah.

Hal ini sanggup terjadi lantaran ada salah satu potongan pada sistem yang terganti atau terhapus sehingga menjadikan gagal masuknya ke homescreen. Berbeda dengan hardbrick, dikala smartphone kita mengalami softbrick, smartphone kita masih sanggup mengakses recovery mode dan download mode dan perangkat kita masih terdeteksi oleh komputer.

Sekian bahasan mengenai perbedaan hardbrick dan softbrick pada xiaomi. Kedua problem ini sering muncul pada ponsel Xiaomi dikala dilakukan flashing / update ROM menyerupai Xiaomi Redmi Note 4, Redmi 4X, Redmi 5 Plus, Redmi 6, Mi Max 2 dll.